derap detak detik

tolong rekamkan setiap detik derapnya
tangkapkan semua sikap dan isyarat
supaya aku tau, supaya rinduku berlalu
tapi, jangan sampai ia tau
biarlah hanya aku dan kamu yang menyimpan rapi segala rekaman ini.
biar terekam saja tanpa harus diurai benar salahnya
tinggal hapus kalau memang ini tak ada juntrungnya
itupun jika menghapus sama mudahnya dengan mengedipkan mata.

kenapa harus ada rumit?

masalah ada karena kita menganggap itu sebagai sebuah masalah
rumit adalah bagaimana cara pandang kita menilai dan mengkategorikan sesuatu itu menjadi rumit.

yang aku mau, 'sesuatu' ini janganlah menjadi masalah
janganlah pula menjadi rumit.

tapi itu yang aku mau
aku pun mau, aku tak lagi menjadi egois

lalu ketika aku mau semuanya menjadi baik padahal aku juga tak mau menjadi egois untuk memimpikan semua terjadi sesuai mauku, apakah itu justru yang namanya rumit??
kurang rumit apa ketika sesuatu yang sesungguhnya bisa dibuat tidak rumit malahan aku sendiri yang membuat semuanya tertata menjadi rumit...

pandanganku kembali gamang. antara aku harus berfikir mana yang terbaik namun aku takut untuk tau apalagi yang selanjutnya akan terjadi nanti.
maka kini kupilih senyap menjadi tameng untuk ku berlindung dari egoisnya si rumit.
senyap.. diam.. dan apalah entah..

senang vs bimbang

namanya jg idup,
in-out nya senang dan bimbang susah ditebak dan diatur yah..
tapi ini mungkin yang dikata adil,
supaya tak semakin banyak orang congkak memenuhi dunia ini kalau idup isinya cuma seneng aja..