Wednesday, March 31, 2010

mengeja peristiwa


sesal memang selalu diberi kesempatan untuk muncul belakangan. entah apa dosanya, selalu menjadi nomor terbelakang disetiap kesempatan.
sama seperti yang kini saya rasakan. sesal menyelimuti.
sesal yang seperti hantu, membayangi, seakan menjadi faktor X yang sengaja diciptakan Tuhan supaya kita bisa mengambil hikmah dari peristiwa-peristiwa yang kita alami.
memetik pelajaran dan pesan moral dan konsekuensi dari apapun itu yang telah kita lakukan.

dan ini yang saya rasakan sekarang..
bukannya saya menyesal karena telah dipertemukan dengannya. ada bahagia yang pernah saya dapat kala itu, walau berujung dengan hancur remuk porak poranda tak terjawabkan misterinya, tapi tetap ada rasa syukur saya pernah merasakan keindahan itu, setidaknya ada pelajaran berharga yang saya dapat karenanya.
semua pasti ada dua sisi yang menyertai, ada positif pasti ada negatif.
dan ketika saya mengambil keputusan untuk membagi hari-hari saya kala itu dengannya, berarti saya pun harus siap menerima apapun konsekuensinya.

dan baru hari-hari belakangan ini saya menyadari, sesal ini teramat menyesak di rongga hati, di pikiran, dan di hari-hari saya.
bahwa saya menyesal kenapa saya tak menyiapkan hati yang lapang selapang stadion maguwoharjo sedari dulu, menyesal untuk tidak membekali diri, jiwa, hati dan budi pekerti saya sejak awal untuk bisa IKLHAS SABAR DAN TAWAKAL, MENERIMA KENYATAAN.. SEPAHIT APAPUN itu..

No comments:

Post a Comment