Friday, June 10, 2011

Inilah idola yang sesungguhnya, menurut saya :)


memang begitu seharusnya hakekat idola. tidak hanya menghibur, tapi setiap karya2nya jg slalu memberi energi2 positif. berjalan bersama saling mendukung menjadi sinergi menakjupkan antara penggemar dan idolanya. dan saya mendapatkan itu semua dari @sheilaon7! *euphoria konser semalam* :')" 17 May at 12:57



Rentetan kalimat yang tertulis dalam status facebook saya tersebut tersusun sepulang menonton konser Sheila On 7 -15th Anniversary-, 16 Mei lalu di Liquid Cafe.
Menakjupkan! Entah padanan kata lain apa yang bisa menggambarkan konser Sheila On 7 saat itu. Saking menakjupkannya, saya yang dapet posisi di balkon atas samping kiri panggung, cuma bisa senyum-senyum, ikut nyanyi, selebihnya diam tak banyak komentar.
Sesekali cuma bisa diem memandangi 4 lelaki yang sudah tak muda lagi itu, beraksi tak kenal lelah, 3 jam lamanya. Ga terasa yaaa, sudah 12 tahun saya menggandrungi mereka, sejak saya SD! *wis tuo brati tup :))*

Yang menakjupkan lagi dari konser malam itu adalah: lautan sheilagank dari berbagai daerah sudah memadati halaman luar Liquid bahkan beberapa jam sebelum jadwal mereka tampil. Beragam spanduk identitas dari masing-masing kota sudah dipasang. Sheilagank Jabodetabek, Jatim, Solo, Semarang, Purwokerto, Padang, Makasar, bahkan ada rombongan dari Malaysia. Gak cuma mobil-mobil, ada beberapa bis yang mengangkut sheilagank untuk menonton konser kali ini. Sungguh, ternyata banyak sekali yang cinta sheila on 7, terlepas dari banyak orang yang suka meremehkan lagu-lagu sheila. Nyoh! Terbukti, malam itu jadi malamnya sheila on 7 dan penggemarnya :)

Paket konser ulangtahun Sheila kali ini cukup spesial. 45 ribu harga tiket, dan kita bisa menikmati aksi panggung 3 band sekaligus. Jagostu, YaKuYaYa, dan yang pasti Sheila on 7.
Dua band awal adalah side project dari masing-masing personel sheila on 7. Jagostu yang dikomandani Mas Eross, dan YaKuYaYa dengan Mas Duta sebagai dedengkotnya. Seperti kata Mas Adam di tengah-tengah pertunjukan, konser malam itu spesial karena baru pertama kali 3 band itu tampil sepanggung. Akur :)

Jagostu dapet giliran pertama. Muncul dengan sangarnya setelah lama gak kedengeran. Seragam favorit setelan jas cihuy warna merah item tampak memukau dengan lagu pembuka, Segala Doamu.
Sepertinya, tipikal sheilagank memang selalu menyayangi personil2 sheila on 7 apapun yang mereka lakukan. Buktinya, hampir separo dari keseluruhan penonton ikut bernyanyi di lagu-lagu yang dimainkan Jagostu.

Selang beberapa menit, Mas Duta muncul. Ada mas Adam di posisi gitar. Ini formasi YaKuYaYa. Baru kali ini saya nonton aksi mereka live dan lengkap dari awal sampe akhir. Sunday Morning milik Maroon 5 ada di songlist mereka, dan dinyanyikan cukup oke. Ada 4 lagu milik YaKuYaYa yang dinyanyikan malam itu : Precious, Perfectly Lonely, Don't Wanna Get Old, My Song. Keseluruhan, nafas dari lagu-lagu YaKuYaYa hampir mirip Sheila on 7, mungkin karna nyawa dari vokalisnya. Bedanya, ada sentuhan remix tipis dan ornamen-ornamen elektronik dibeberapa lagu. Cukup oke lah kalau dibikin album.

YaKuYaYa selesai, ada jeda yang cukup lama untuk menuju ke menu utama. 15 menit lebih. Cooling down sambil menunggu 4 mas-mas itu macak ganteng, ada slide foto-foto perjalanan sheila on 7 dari jaman masih lugu sampe sekarang sudah jadi bapak-bapak. Lengkap dengan foto-foto Mas Anton dan Mas Sakti yang pernah memperkuat formasi awal Sheila on 7, Mas Anton mantan menejer, dan juga para crew dan mantan crew 'the back-stage boys' yang selalu ada mempersiapkan aksi panggung memukau Sheila on 7 :)

Ini seperti kumpulan perjalanan sheila on 7 selama 12 tahun di blantika musik Indonesia. Terlihat pula semacam flashback mengingat peluh perjuangan yang selama ini mereka cucurkan. Bayangkan, 15 tahun keringat mereka, yang kini sudah menghasilkan banyak penghargaan, 7 album dan beberapa album the best serta soundtrack, kesolidan sheilagank dari berbagai daerah, serta kehidupan bahagia bersama keluarga kecil yang dimiliki masing-masing personel.
Lagu yang mengiringi slide foto-foto mereka sungguh cadas sekali : What a Wonderful World -nya Louis Amstrong. Merindiiiiiiing!! :)

Have Fun yang menghentak menjadi nomor pembuka penampilan sheila di usianya yang ke 15. Pating jleriiiiit langsuuuung! :D
Setelah lagu pertama, lagu-lagu berikutnya mengalir segar bak es kelapa muda di terik siang ngentang-ngentang. Mak klenyerrr! Menghilangkan dahaga! :)
Sesekali ada jokes dari para personel, Mas duta memang yang paling sering ngomong. "Oke, sekarang kita mau makan roti lagi", candaan tadi maksudnya mereka akan memainkan lagu berbahasa inggris, layaknya bule yang sarapan pake roti lalu cas cis cus berbahasa enggres :D
Berpuluh-puluh kali beliau mengucap terimakasih. Ketakjupan mas vokalis ialah pas melihat begitu banyaknya sheilagank yang nonton, baik yang masih kinyis-kinyis maupun yang lawasan :) *sheilagank lawasan pastilah merasa asing ketika lagu-lagu dari album baru dinyanyikan, tapi pas lagu lawas dimainkan, le nyanyi biyanteeeeer'e. haha*

Kejutan lain, ada aransemen wangun dimainkan pas lagu sebuah kisah klasik, swing dan mendayu-dayu. Lalu aransemen andalan penggalan lagu milik Richard Marx yang menjadi pembuka untuk lagu Yang Terlewatkan juga tak lupa disertakan. *Ah, ndledek2 langsuuuung :D
Kalau saya tak salah hitung, lebih dari 25 lagu dinyanyikan malam itu, lebih dari yang ditulis di setlist mereka. Beberapa kali berhasil dibuat merinding ketika mereka memainkan lagu-lagu juara; Berhenti Berharap, Bait Partama, Berlayar bersama. Energi para personil terutama Mas Duta dan Mas eross yang selalu mbludag karna tak hanya diam di satu titik ketika beraksi, menunjukkan totalitas mereka. Tak terbayangkan bagaimana capeknya jingkrak-jingkrak sambil nyanyi lebih dari 2 jam.
3 kali Mas Duta ganti baju karena basah kuyup keringat, tapi tetep semangat nyanyi bareng penonton.
Suara para penonton yang berpadu ketika ikut bernyanyi, juga menjadi sinergi yang fantastik!

Lha ini yang dinamakan sinergi menakjupkan. Sheila membuat karya-menghibur-dan menyebar energi positif, sementara sheilagank mendukung mengapresiasi dan slalu ada apapun keadaan idolanya.
Saya benar-benar mengalami ini, mendapatkan sinergi positif yang menyeruak selama sheila on 7 berkarya. Mereka mengajak dewasa bersama melalui karya-karyanya. Lihat saja lirik lagu-lagunya, walau banyak yang bernafas galau, tapi mereka tetap menyelipkan pesan optimis didalamnya, buktikan saja di lirik Pasti Ku Bisa, Kamus Hidupku, atau di lagu lawas Pemuja Rahasia.
3 jam non-stop mereka beraksi. kemringet entek resik teles klebes, dan serak2lah suara kami para penonton. tapi jelaslah bahagiaaa :D

Lagu Pasti Ku Bisa menjadi nomor penutup konser malam itu. Tak rela rasanya melihat panggung gelap gulita sesaat setelah Mas Eross, Mas Brian, Mas Duta dan Mas Adam beriringan lalu rangkulan menunduk dan memberi salam untuk kami. Aksi bagi-bagi pick gitar, stick drum dan akua botolan menutup aksi dini hari itu.
Tetap tak rela untuk keluar dari cafe jedag-jedug itu, teriakan koor penonton meminta sheila tampil lagi, ternyata berhasil! :D
Panggung kembali nyala, musik sayup-sayup terdengar lagi. Mayan, 2 lagu menambah kebahagiaan para penonton, salah satunya : Tunjukkan padaku, dan sesaat sesudahnya, panggung benar-benar gelap lalu disusul musik jedag jedug tanda jatah hiburan selanjutnya berganti.
Aaaah, rasanya sungguh tidak rela malam itu berganti...

Semoga segera akan ada lagi konser-konser menakjupkan dari Sheila On 7, sang idola yang sesungguhnya, menurut sayaaa sih :))

*catatan tentang 16 Mei 2011. sudah hampir sebulan, tapi tetap lekat dipikiran :D :D :D

Salam, Sheilagank cabang Gebang! :)

2 comments:

  1. Salam kenal....
    Mantap Jaya postingan-nya!!
    Hidup DUTA!!!!!!!!!!!

    Monggo mampir2 juga ke blog saya:
    http://profesirandi.wordpress.com
    Di sana juga ada 'beberapa' postingan tentang Sheila On 7, my favourite Band, till now :)

    Salam,
    SheilaGank Jogja

    ReplyDelete
  2. sapa yg ga suka SO7....cm alay yg mngkin ga doyan ma band satu ini,
    jd keinget masa2 jaya di sma dlo [ceileee....]
    salam...keep spirit

    Urang padang

    ReplyDelete