Tuesday, August 23, 2011

ternyata monolog

sudah hampir duapuluhempat purnama. setelah kekejian melanda hati.
sudah hampir duapuluhempat purnama. ketika rasa melesat tinggi lalu disengget jatuh bersimpuh.

harusnya, sudah hampir duapuluhempat purnama pula aku bisa sadar.
sadar kalau semua memang harus disudahi.
sudah, rasa itu memang sudah dipaksa untuk -sudah-. dua tahun lalu. hampir.

jadi, apa yang aku tunggu?
menunggu semua jadi semakin terkoyak?
menunggu semua orang habis iba padamu?

bahkan aku sendiri pun sudah habis kata untuk menjawab.

No comments:

Post a Comment